Surabaya, dewandakwah.com- Bertempat di hall Asrama Haji Surabaya, Dewan Da’wah Jawa Timur melakukan hajat Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) yang dihadiri oleh seluruh pengurus Dewan Da’wah Provinsi Jawa Timur dan daerah se-Jawa Timur.
Dalam Rakerwil yang digelar pada Sabtu-Ahad, 10-11 September 2022, para pengurus bergerak untuk menuntaskan program kerja organisasi. Karena kepengurusan Dewan Da’wah Jatim periode ini akan berakhir pada bulan Februari 2023.
“Jadi Rakerwil kali ini dalam rangka untuk menuntaskan program akhir kepengurusan periode ini,” Jelas Ketua Dewan Da’wah Jawa Timur Ustadz Fathurrahman dalam acara pembukaan Rakerwil.
Dewan Syuro Dewan Da’wah Jawa Timur, Ustadz Ahmad Busyairi mengingatkan agar pengurus senantiasa melakukan evaluasi terhadap apa yang sudah dikerjakan.
“Jadikan forum ini wasilah untuk mendapatkan hidayah dan Taufiq dalam menjalankan da’wah. Bahwa tugas utama da’wah sebagai muslim harus ditunaikan sesuai dengan tugas kita,” jelasnya.
Ia juga menambahkan, da’wah akan menjadi lebih efektif jika dilakukan dengan prinsip kolaborasi. “Sehingga muncul seni dalam berda’ wah bersama umat,” jelas Ustadz Busyairi.
Berbagai tantangan dalam da’wah, harus bisa dipecahkan dalam Rakerwil. “Dengan berusaha maksimal menjalankan program meski di akhir periode,” pungkasnya.
Tuntaskan Program Prioritas
Dalam kesempatan yang sama, Ustadz Fathurahmann menegaskan bahwa tugas utama Dewan Da’wah Jawa Timur adalah merealisasikan program dengan melibatkan seluruh potensi umat.
“Pertemuan kali untuk menuntaskan program kerja, memajukan program daerah dan melibatkan umat dalam menyelesaikan dakwah,” ujarnya.

Salah satu pekerjaan rumah yang priortas diselesakan adalah konsolidasi daerah di Jawa Timur, karena masih ada beberapa daerah yang belum terbentuk kepengurusan Dewan Da’wah.
“Adapun terkait dengan program utamanya soal wakaf di daerah harus dioptimalkan. Dan optimalisasi wakaf juga mulai harus dioptimalkan dalam bentuk wakaf produktif,” ujar Ustadz Fathurrahman.
Kedepan, tambahnya, di akhir kepengurusan ini harus terbentuk seluruh Dewan Da’wah di seluruh Jawa Timur dengan melibatkan seluruh potensi pengurus dan dai.
Sedangkan untuk peningkatan dan konsolidasi pengurus, maka diperlukan sekretariat yang hingga hari ini belum ada.
“Sekretariat Dewan Da’wah Jawa Timur dalam waktu dekat harus diwujudkan sesuai dengan kepentingannya,” tegas Ustadz Fathurrahman.
Selain itu, pihaknya bertekad mewujudkan program 600 dai. Sedangkan khusus untuk ADI, kini saatnya juga didirikan di setiap daerah.
“Dan sudah barang tentu hal ini untuk optimasi kebutuhan 600 dai yang jadi program utama Dewan Da’wah Jawa Timur,” pungkasnya. (Humas Jatim)
