Kemerdekaan Indonesia adalah Cita-cita dan Usaha Ulama

Jakarta, dewandakwah.com –Dr. Adian Husaini dalam Pidato dan Dialog Ketua Umum Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia mengatakan bahwa kemerdekaan Indonesia adalah cita-cita dan usaha ulama.

“Jadi sebagai bangsa jangan pernah lupakan itu,” katanya dalam pidato yang disampaikan secara virtual, Selasa (16/8/2022) malam.

Ia menceritakan bagaimana Syaikh Yusuf Al Maqassari meneruskan perjuangan Sultan Ageng Tirtayasa setelah beliau ditangkap.

“Syeikh Yusuf memimpin 4.000 pasuan melawan Belansa. Namun, dalam perjuangannya ia berhasil ditangkap setelah komandan pasukan Belanda. Dari sini kita bisa melihat bahwa ulama kita tidak hanya pandai bicara, pandai perang, dan hebat diujung pena. Jadi ulama kita seperti, mereka sudah habis-habisan. Jadi jangan dilupakan bahwa kemerdekaan kita adalah berdasakan jasa para ulama,” katanya.

Ulama lain, Syekh Abd al-Shamad al-Falimbani. Ia seorang ulama yang hidup di Mekah tapi hati nusantara. Kepeduliannya terhadap nusantara, ia menuliskan berbagai surat dan nasehat ke raja-raja nusantara agar melawan Belanda.

“Contohnya suratnya kepada Raja Mataram juga meminta jihad melawan penjajah. Kemudian ke Paku Alam atau Mangkunegara juga sama,” kata Adian meneruskan ceritanya.

Berbeda di abad 20. Tidak hanya berjuang melalui perang juga pendidikan. Misalnya KH Ahmad Dahlan yang mendirikan Muhammadiyah berdasarkan buku Membendung Arus untuk mencegah kristenisasi dan freemansory.

“Dengan melalui pendidikan, tokoh kita tidak tinggal diam dengan membuat pesantren sampai pak natsir mendirikan univesitas islam. Jadi berjuang dengan berbagai lini. Ketika lini politik dibuka mereka masuk, ketika perang mereka ikut, juga pendidikan,” katanya.

Bahkan, Ki Hajar Dewantara ternyata, cerita Adian, membuat sekolah sendiri setelah melihat banyak masyarakat ke sekolah Belanda.

“Jika ditanya mengapa juga ikut berjuang dalam dunia pendidikan. Christiaan Snouck Hurgronje dalam bukunya degan pendidikan dan pengajaran dapat melepaskan orang muslim dari genggaman islam,” cerita Adian.

Adian berpesan berbagai peran para ulama ini jangan dilupakan dan harus disyukuri.

“Sebab, karena mereka kita bisa menikmati kemerdekan. Tentu perjuangan ini harus diteruskan,” katanya.*

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *