Kalimantan Selatan, dewandakwah.com- Dalam rangka memperkuat program kaderisasi da’i dan da’wah pedalaman, Ketua Dewan Da’wah Kalimantan Selatan; Ustadz Drs. Chairani Idris dan Pengurus Dewan Da’wah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) bertemu dengan Wakil Bupati HST, Bapak Drs. Mansyah Sabri pada Senin, 23 Mei 2022 M. / 22 Syawwal 1443 H.
Dalam pertemuan yang digelar di Kantor Wakil Bupati HST ini, hadir Ketua Dewan Da’wah Pusat Bidang Pemberdayaan Daerah, Ustadz Dr Ahmad Misbahul Anam dan Kepala Biro Dikti, Dr. Dwi Budiman Assiroji ikut mendampingi.
Ketua Dewan Da’wah Kalimantan Selatan, Ustadz Chairani Idris dalam pemaparannya menyampaikan kepada Wakil Bupati HST bahwa Dewan Da’wah tetap fokus pada program kaderisasi da’i dan da’wah pedalaman.
“Mengingat daerah pedalaman masih belum banyak mendapat perhatian dari lembaga-lembaga da’wah,” kata Ustadz Chairani.
Untuk meningkatkan kualitas kaderisasi da’i, Ustadz Chairani melanjutkan, tahun ini Dewan Da’wah Kalimantan Selatan akan mendirikan Akademi Da’wah Indonesia (ADI). Program pendidikan kader da’i selama satu tahun yang terintegrasi dengan STID Mohammad Natsir Jakarta.
Karena itu Ustadz Chairani mengajak Wakil Bupati HST untuk ikut serta mendukung program ini dengan memberikan beasiswa kepada mahasiswa ADI Kalimantan Selatan asal HST.
Selain itu, Dewan Da’wah Pusat juga berkomitmen mengirimkan Da’i alumni STID Mohammad Natsir untuk berda’wah di beberapa kawasan pedalaman di HST. Ustadz Chairani kembali mengajak Wakil Bupati HST untuk memberikan dukungan dengan menyiapkan insentif bagi para da’i tersebut.
Mendengar ajakan tersebut, Drs. Mansyah Sabri menyambutnya dengan antusias. Ia langsung meminta Pengurus Dewan Da’wah HST untuk langsung berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.
“Saya setuju program ini, jika ingin negara kita maju, memang yang pertama harus ditingkatkan adalah kecerdasan masyarakatnya,” ujarnya.
Ia kemudian mengatakan bahwa kader da’i yang dihasilkan harus memiliki komitmen dan tahan banting. “Tidak apa jumlahnya sedikit yang penting berkualitas,” terangnya. Iapun menyatakan kesiapan jika sewaktu-waktu diminta untuk memberikan kuliah umum di hadapan mahasiswa ADI.
Di akhir pertemuan, Ustadz Dr. Misbahul Anam menyerahkan buku biografi Mohammad Natsir kepada Drs. Mansyah Sabri sebagai hadiah.
