Banjarbaru, dewandakwah.com-Sebagai salah satu program pemberdayaan Daerah, Dewan Da’wah Provinsi Kalimantan Selatan melaksanakan acara Pengukuhan Pengurus Dewan Da’wah Kota Banjarbaru periode 2022-2027 pada Sabtu, 20 Syawwal 1443 H. bertepatan dengan 21 Mei 2022 M.
Acara yang bertempat di Aula Gawi Sabarataan (Kerja Bersama) Balai Kota Banjarbaru ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru; Drs. Said Abdullah Al Kaaf, Pimpinan Dewan Da’wah Pusat; Ustadz Dr. Ahmad Misbahul Anam, MA., (Ketua Dewan Da’wah Pusat Bidang Pemberdayaan Daerah) dan Dr. Dwi Budiman Assiroji (Kepala Biro Dikti Dewan Da’wah Pusat) dan Ketua Dewan Da’wah Provinsi Kalimantan Selatan, Ustadz Chairani Idris dan jajarannya.
Dalam pengukuhan ini, Drs. Napsiani Samandi diamanahi sebagai Ketua Dewan Da’wah Kota Banjarbaru periode 2022-2027. Pria yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD kota Banjarbaru ini, dalam sambutannya mengatakan bahwa sesungguhnya ia tidak pantas mengemban amanah da’wah ini.
Hanya saja karena ada dorongan dari para ustadz dan tokoh-tokoh Banjarbaru, maka ia bersedia mengemban amanah ini. Dalam pelaksanaanya, ia berharap para tokoh di Banjarbaru dapat memberikan dukungan kepadanya dan seluruh pengurus Dewan Da’wah Kota Banjarbaru.
Sementara Ketua Dewan Da’wah Kalimantan Selatan dalam sambutannya menyampaikan lima prinsip da’wah Dewan Da’wah, yaitu: Menjaga Akidah, Menegakkan Syari’ah, Merekat Ukhuwah, Mengokohkan NKRI dan Membangun Solidaritas Dunia Islam.
Ia juga memberikan kabar gembira bahwa mulai tahun ini Dewan Da’wah Kalimantan Selatan akan mendirikan Akademi Da’wah Indonesia (ADI) sebagai wahana kaderisasi da’i. Ia berharap ke depan Kampus ADI Kalimantan Selatan dapat dibangun di Kota Banjarbaru sebagai Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan yang baru.
Adapun Ustaz Dr. Ahmad Misbahul Anam, dalam sambutannya menjelaskan tentang pentingnya da’wah dalam kehidupan umat manusia. Bahwa da’wah jauh lebih penting dari air dan udara yang merupakan keperluan dasar manusia. Ia juga menjelaskan Da’wah penting untuk menjaga keutuhan negara. Sebab jika umat Islam rusak, maka negara juga akan rusak. Demikian sebaliknya. Terakhir ia berpesan agar semua yang terlibat dalam gerakan da’wah harus merasa pantas dan memantaskan diri sebagai da’i.
Terakhir, Sekda Kota Banjarbaru, Habib Said Abdullah Al Kaaf dalam sambutannya menyampaikan bahwa semua kita harus siap berda’wah dalam arti menegakkan Al Amru bil Ma’ruf wan nahyu ‘anil Munkar. Ia juga mengingatkan tantangan da’wah yang harus dihadapi di Kota seperti Banjarbaru. Salah satunya adalah degradasi moral para pegawai yang mengakibatkan perilaku korup. Sekda berharap setelah pengukuhan ini Dewan Da’wah Kota Banjarbaru terus bergerak secara kontinyu ikut serta membangun umat Islam di Kota Banjarbaru.
Konsolidasi Internal
Sekretaris Dewan Da’wah Kalimantan Selatan, Ustadz Muhammad Yamin, dalam kesempatan lain menjelaskan bahwa Dewan Da’wah Kalimantan Selatan dibawah pimpinan Ustadz Chairani Idris terus melakukan konsolidasi. Sampai saat ini sudah 10 Kabupaten/ Kota memiliki kepengurusan Dewan Da’wah. Tinggal 3 daerah yang belum ada pengurus Dewan Da’wahnya, yaitu: Batola, Tanah Laut dan Kota Baru. Ustadz Yamin menjelaskan ia dan pengurus akan terus berusaha agar di tiga daerah tersebut segera dikukuhkan pengurus Dewan Da’wah. (Laporan: Dr. Dwi Budiman)

