Alhamdulillah, Baru Setahun Kelas Jurnalis Profesional Sudah Tampak Hasilnya

Oleh: Dr. Adian Husaini

(Penulis buku Perguruan Tinggi Ideal di Era Disrupsi). 

Pada Januari 2021, Kampus Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia – yaitu Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah (STID) Mohammad Natsir – membuka pendaftaran program S1 kelas “Jurnalis Profesional”.  Percaya bahwa program studi ini sangat baik, maka saya meminta anak kelima saya, Fatih Madini, untuk mendaftar ke program ini. Alhamdulillah, baru setahun, program ini sudah menampakkan hasilnya.

Fatih Madini tahun 2021 masih kuliah di At-Taqwa College, dan sedang menulis skripsi. Sebelumnya, ia telah menulis dua buku saat berusia 16 dan 17 tahun, yaitu: Mewujudkan Insan dan Peradaban Mulia dan Reformasi Pemikiran Pendidikan Kita. (Lihat profilnya)

Dalam pandangan Islam, kampus terbaik, adalah kampus yang mendidik para mahasiswanya menjadi pejuang (dai) di jalan Allah. Saya sering menyampaikan di berbagai kesempatan, bahwa profesi yang dijamin rizkinya oleh Allah adalah para pejuang di jalan Allah (QS 47:7). Apalagi, selama ini, STID Mohammad Natsir sudah teruji dalam mendidik para mahasiswa menjadi para dai yang tangguh. Selama 20 tahun lebih, STID Mohammad Natsir telah meluluskan lebih dari 700 sarjana dakwah. 

Empat anak saya sebelumnya mengenyam bangku kuliah di S1 IPB, S1 Alazhar Cairo, S2 UI Depok, dan S1 UNS Solo.  Berpuluh tahun mendalami masalah Pendidikan Islam, saya semakin paham, bahwa zaman sudah berganti. Kita sudah memasuki era disrupsi. Di era inilah, setiap kampus memiliki peluang yang sama untuk berjuang menjadi kampus terbaik. 

Apalagi, STID Mohammad Natsir memiliki keunggulan yang tidak bisa digantikan oleh internet, yakni mendidik mahasiswa menjadi pejuang yang berakhlak mulia. Kampus seperti inilah yang merupakan kampus terbaik. Karena itu, saatnya kita “hijrah pemikiran” dalam memahami kampus terbaik. Bahwa, kampus terbaik adalah yang mendidik mahasiswanya menjadi manusia beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, dan menjadi insan pembelajar.  

***

Di era disrupsi, model pembelajaran dengan sistem online (Masssive Open Online Courses/MOOCs) semakin membudaya. Kuliah formal untuk meraih S1 sampai S3 bisa dijalani dengan lebih mudah. Sekarang kuliah ke berbagai universitas bisa ditempuh dari rumah. Tetapi, pembentukan kepribadian tidak bisa digantikan dengan kuliah sistem online. Harus ada pembinaan serius terhadap kepribadian mahasiswa. Dalam hal penanaman nilai-nilai dakwah dan pembentukan kepribadian seorang muslim, kampus Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia selama ini sudah teruji. 

Setiap orang tua muslim sepatutnya memiliki cita-cita dan mendidik ana-anaknya agar mereka menjadi pejuang penegak kebenaran, pelanjut perjuangan para Nabi dan para ulama kita. Anak-anak adalah ujian dan amanah dari Allah. Itulah yang ditanamkan Luqman al-Hakim kepada anaknya (QS Luqman: 17), agar anaknya menjadi pejuang penegak amar ma’ruf nahi munkar. 

Para tokoh dan aktivis dakwah, tentu yakin, betapa mulianya para dai yang mengajak manusia ke jalan Allah dengan ikhlas dan bijak. (QS Fushilat: 33, an-Nahl: 125). Program S1 kelas Jurnalis Profesional ini merupakan pengembangan dari program kaderisasi dai Dewan Da’wah yang setiap tahun mengirimkan sekitar 100 dai ke berbagai pelosok Indonesia. 

Kaderisasi dai dalam berbagai bentuk dan tingkatannya merupakan salah satu program utama Dewan Da’wah. Selama ini, Dewan Da’wah telah melaksanakan kaderisasi dai program setahun melalui ADI (Akademi Da’wah Indonesia) yang tersebar di 26 kota di Indonesia. 

Menjadi Wartawan Profesional Pejuang  bukan sekadar beraktivitas menulis dan menyiarkan berita, karena ada bayarannya. Dalam rencana strategis perjuangan umat Islam Indonesia 2020-2045, menjadi muslim profesional pejuang adalah satu tahapan penting dalam proses kaderisasi calon-calon pemimpin umat dan bangsa di masa mendatang. Wartawan muslim profesional adalah pejuang yang mulia. Mereka adalah adalah pemikir, penulis, pendidik, dan pejuang penegak kebenaran. 

Program S1 Kelas Jurnalis Profesional ini sesuai dengan konsep Pendidikan Tinggi dalam Islam (universitas). Tujuan utamanya adalah melahirkan manusia yang utuh (al-insan al-kulliy/universal man). STID Mohammad Natsir saat ini telah menjadi “universitas Islam” terbaik, karena kurikulumnya memang bertujuan melahirkan manusia-manusia yang sempurna. 

Di era disrupsi saat ini, kepakaran dan keterampilan menulis menjadi salah satu keahlian yang harus dimiliki seseorang jika ingin meraih kesuksesan dalam kehidupan. Program Pendidikan S1 kelas khusus “Jurnalis Professional” ini menekankan penguatan 4-C: critical thinking, creativity, communication, and collaboration. 

InsyaAllah dengan kesadaran para orang tua, ditambah dengan keberanian, kecerdasan dan keikhlasan para mahasiswa, serta keahlian dan kesungguhan para dosen dalam mendidik, maka program pendidikan dai kelas khusus Jurnalis Profesional ini akan melahirkan generasi unggul di masa depan. Merekalah yang bertanggung jawab dan insyaAllah akan memimpin masyarakat dan membawa negara kita menjadi negara adil dan makmur dalam naungan ridho Allah SWT. 

Dan alhamdulillah, setelah setahun berjalan, sejumlah mahasiswa Kelas Jurnalis Profesional telah melahirkan karya-karya ilmiah yang cukup berbobot. InsyaAllah, dengan model pendidikan tinggi yang benar, maka akan lahir para kader cendekiawan atau ulama serta dan pemimpin umat yang mumpuni dan mampu berkompetisi di era globalisasi. Lihat sejumlah berita berikut ini:

Semoga Allah menolong kita semua.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *