Cianjur, dewandakwah.com – Dewan Da’wah Kabupaten Cianjur menjadi tuan rumah dari penyelenggaraan acara Ngaji Bareng Ormas Islam yang merupakan program rutin Komisi Ukhuwah Islamiyah Majelis ulama Indonesia Kabupaten Cianjur belum lama ini
Ketua MUI Kabupaten Cianjur KH. Abdul Rauf dalam sambutannya menyampiakan bahwa, kegiatan ini merupakan upaya MUI Kabupaten Cianjur untuk mewujudkan persatuan ummat Islam di tengah perbedaan pandangan madzhab maupun antar organisasi Islam.
“Peran MUI khususnya yang ada di Kabupaten Cianjur ini adalah senantiasa menjaga kondusifitas dan instabilitas sosial khususnya terkait kehidupan beragama dalam internal umat Islam,” katanya, kemarin lalu.
Kiyai Abdul Rauf menambahkan, MUI selalu berperan dalam upaya menjembatani kebijakan pemerintah dengan hajat kehidupan ummat Islam agar senantiasa terjalin sinergi dan kesepahaman dalam implementasinya di tengah kehidupan masyarakat.
“Tentang kebijakan PPKM misalnya, MUI bersama pemerintah dan ormas Islam berupaya merumuskan kebijakan yang terbaik untuk penanganan Covid19 dengan tidak menutup rumah Ibadah, namun memperketat prokes dalam pelaksanaan ibadah khususnya di masjid,” terangnya.
Hadir sebagai pembicara dalam kegiatan ini Wakil Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Pusat, Ustadz Dr. Imam Zamroji. Dalam ceramahnya, Ustadz Imam menyampaikan tausiyah dengan tema “Peran Da’i dalam Memperkokoh NKRI”.
Menurut Ustadz Imam, dakwah dan perjuangan membangun NKRI adalah seperti dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Karena perjuangan memerdekakan dan mengukuhkan negeri Indonesia menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah buah dari perjuangan umat Islam dan tokoh-tokoh Islam.
“Umat Islam harus paham sejarah bangsanya sendiri agar tidak ada keterputusan sejarah, bahwa NKRI merupakan warisan dari perjuangan tokoh-tokoh Islam ketika dulu Indonesia terpecah menjadi 17 negara bagian akibat intervensi Belanda dalam Konferensi Meja Bundar (KMB). Kemudian Mohammad Natsir tampil untuk menyatukan NKRI dengan mosi Integralnya,” tuturnya.
Ustadz Imam menekankan, bahwa aktivitas dakwah dalam upaya menanamkan nilai keimanan dan ketakwaan pada masyarakat merupakan upaya untuk mengokohkan NKRI menjadi negeri yang baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur, atau dalam falsafah Jawa dikenal dengan istilah gema Ripah loh jinawi.
“Oleh karenanya, segala upaya yang berusaha membenturkan antara Islam dengan keindonesiaan pada hakikatnya merekalah yang tidak paham akan sejarah bangsa ini, karena esensi dakwah Islam adalah senafas dengan perjuangan para pendiri bangsa ini,” pungkasnya.
Kegiatan Ngaji Bareng Ormas Islam ini dihadiri oleh 14 perwakilan Ormas Islam se-Kabupaten Cianjur, diantaranya ialah: Nahdatul Ulama Muhammadiyah, Persatuan Umat Islam, Persatuan Islam, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Syarikat Islam Indonesia, Wahdah Islamiyah, Al-Jam’iyatul Washliyah, Ikatan Da’i Indonesia, Parmusi, Dewan Masjid Indonesia, Syarikat Islam, Mathla’ul Anwar, dan Hidayatullah.
Reporter: Maulana Yusuf