Bojonegoro, dewandakwah.com – Untuk pertama kalinya kepengurusan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Kabupaten Bojonegoro akhirnya terwujud. Pelantikan berlangsung di Gedung Dewan Koperasi Indonesia Daerah Kab. Bojonegoro di Jl Panglima Polim No 73 Bojonegoro, Ahad (28/11/2021).
“Alhamdulillah setelah melalui proses panjang akhirnya tersusun lengkap personilnya,” jelas Abdullah Awaluddin, Ketua DDII Bojonegoro.
Jumlah keseluruhan kepengurusan ada 20 orang. Yang menarik hampir 90 persen mereka tergolong generasi muda. Di antaranya Alvin yang masih menimba ilmu di Sekolah Tinggi Islam Ali bin Abu Thalib Sidotopo Lor Surabaya. “Saya sekarang sedang menempuh kuliah semester 8. Karena masih pandemi jadi kuliah melalui daring,” tegasnya.
Hadir pada kesempatan itu wakil dari NU, Muhammadiyah, al Irsyad, dan Hidayatullah. Selain itu juga wakil dari Kantor Kementerian Agama Cabang Bojonegoro.
Pelantikan berlangsung khidmat dan lancar dipimpin Sekretaris Majelis Syuro DDII Jatim Busyairi Mansur yang memimpin ikrar sebagia komitmen total perjuangan dakwah di jalan Allah dan Rasulullah.
Menurut Awaluddin, baru pertama ini DDII terbentuk di wilayahnya sejak organisasi ini didirikan Dr M.Natsir dan beberapa tokoh Islam lainnya di Jakarta Februari 1967 lalu.
Dengan tema “Menyatukan Perbedaan dalam Bingkai Kebersamaan” Awaluddin dalam sambutannya mengajak semua komponen ormas Islam di wilayahnya untuk bekerja sama dalam membangun umat ke depan tanpa menonjolkan perbedaan masing-masing. “Ibarat membuat sambal tentu kita butuh lombok, tomat, garam, bawang, dan sebagainya. Jika kita nikmati akan terasa enak,” katanya memberi tamsil.
Kepala Kasi Bimbingan Masyarakat Islam Kantor Kemenag Bojonegoro Solichul Hadi yang diundang menyampaikan bahwa tugas terpenting bagi ormas Islam adalah menjaga kerukunan internal umat beragama dan kerukunan antarumat beragama. Selain itu agar terus mengembangkan moderasi Islam. “Beberapa kali Pak Menteri Agama mengajak agar kita semua bersikap moderat dalam beragama sesuai dengan ajaran Islam yang benar,” tandasnya.
Sementara itu Ketua Majelis Syuro DDII Jatim Chairul Djailani dalam taushiyahnya menjelaskan ajaran Islam yang paripurna.
Mantan pejabat teras Pemprov Jatim itu mengajak umat agar memegang aqidah dan syariah secara sungguh-sungguh. “Aneh, kalau ada orang muslim tapi tidak menjalankan syariat, bahkan menolak. Padahal, dalam Islam masuk toilet saja diatur. Mana ada ajaran sesempurna Islam ?, “ paparnya.
Dia juga mengingatkan agar pada dai tetap konsisten dan berkomitmen kuat dalam mengawal umat dengan sejumlah tantangan yang akan dihadapi. Islam sebagai agama rahmatan lil alamin pasti juga ada pihak-pihak yang tidak suka. “Di situ para dai harus bersabar dan tetap menjalin komunikasi dengan elemen masyarakat lainnya,” pesannya.
Ditambahkan, para dai jangan merasa pesimis dalam menapaki tantangan dakwah yang terjal dan berliku. “Sejak zaman kenabian sampai kapan pun perjuangan Islam akan mendapat tantangan. Tapi kita harus tetap optimis,” pungkasnya.
Rep: Ainur Rafiq Sophiaan
Editor: JS