dewandakwah.com – Masjid Al-Furqan Dewan Da’wah bersama Dewan Masjid Indonesia (DMI), Laznas Dewan Dakwah serta Asar Humanity menggelar Pelatihan Tanggap Bencana Kebakaran untuk para pengurus atau remaja masjid di kawasan Kecamatan Senen, Jakarta Pusat.
Pelatihan itu berlangsung di Aula Masjid Al-Furqan Dewan Dakwah dan halaman parkir masjid, Sabtu (16/10/2021). Acara dibuka dengan beberapa sambutan dari Ketua Masjid Al-Furqan, Direktur Eksekutif Laznas Dewan Dakwah, dan Ketua DMI Jakarta Pusat.
“Kebakaran merupakan bencana yang sering terjadi di pemukiman padat penduduk, terutama di Jakarta. Sebagai antisipasi hal tersebut, Laznas Dewan Dakwah bersama Bidang Bina Masjid Pengurus Pusat Dewan Da’wah menginisiasi pelatihan penanggulangan bencana kebakaran berbasi masjid,” kata Direktur Eksekutif Laznas Dewan Dakwah, Tjaturadi Waluyo kepada mediadakwah.id, Ahad (17/10/2021).
Tujuannya, lanjut Tjatur, agar pengurus masjid dan masyarakat dapat memahami segala resiko dan mencegah terjadinya kebakaran.
“Namun apabila kebakaran terjadi, masyarakat dan pengurus masjid telah memiliki keterampilan untuk penanganan awal kebakaran,” jelas Tjatur.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Bina Masjid Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, Ustadz Oma Rahmat Rasyid menyanpaikan pandangan tentang peran masjid untuk melayani umat.
“Kalau di luar sana ada kebakaran, maka masjid itu harus berperan. Tunjukan kepada masyarakat bahwa masjid itu punya peran yang luar biasa sebagaimana Rasulullah mencontohkan kepada kita. Tentunya peran itu harus dilandasi dengan ilmu. Alhamdulillah, sekarang kita diberikan ilmu tentang bencana kebakaran,” ujar Ustadz Oma.
Masih di dalam aula masjid, usai kajian Ustadz Oma, acara dilanjutkan pada materi inti pelatihan yang disampaikan oleh Tim Asar Humanity. Materi yang disampaikan mengenai mitigasi bencana kebakaran dan langkah penanganan yang tepat terhadap kelas-kelas kebakaran.
Antusiasme peserta meningkat ketika sampai pada pembahasan alat pemadam api ringan (APAR). Beberapa mengajukan pertanyaan seputar perawatan hingga meminta untuk segera praktik. Namun, karena waktu terbatas, praktik pemadaman berlanjut usai istirahat, salat dzuhur, dan makan.

Berlanjut di halaman, peserta dibagi menjadi dua kelompok untuk praktik dan simulasi secara bergantian dalam pemadaman api dari tabung gas dan api dari tong drum menggunakan kain basah dan apar. Beberapa anggota tim Asar Humanity menjelaskan masing-masing teknik pemadaman api dengan tenang dan meminta peserta agar tidak panik dan ragu dalam simulasi.
Tampak peserta yang begitu antusias dan semangat untuk mencoba. Selama bahan dan alat masih ada, satu per satu dari peserta dipersilakan untuk mempraktikannya. Mereka terkesan dan sangat mengapresiasi dengan adanya kegiatan pelatihan ini.
“Kami sangat terkesan dengan adanya kegiatan ini karena dapat belajar tentang bencana kebakaran yang berkaitan dengan masjid,” ungkap Fajar, salah satu peserta dari Masjid Putra Fatahilah.
Fajar juga menyampaikan cerita terkait kejadian kebakaran yang pernah terjadi di masjidnya karena listrik dari rumah-rumah tetangga. Karena kurangnya penanganan yang tepat, masjidnya ikut terkena kebakaran dan menjadikan aktifitas ibadah vakum.
Selain Fajar, ada juga Abdurrahman mengakui di lingkungannya kurang ilmu terkait dengan penanganan kebakaran.
“Di lingkungan kami sendiri kurang pengetahuan untuk mengangani becana (kebakaran) seperti ini. Harapannya lebih banyak pelatihan agar di lingkungan tidak ada kebakaran-kebakaran yang tidak tertanganai dengan baik,” ungkap Abdurrahman, salah satu peserta dari Masjid Jami’ Hidayatullah.
Rep: Humas Laznas Dewan Dakwah
Red: Dudy S.Takdir