dewandakwah.com – Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (Dewan Da’wah) Kota Yogyakarta menggelar pelatihan pemulasaraan jenazah Covid-19 yang diikuti oleh 70 orang peserta di Islamic Center Masjid Al-Furqon, Nitikan Baru, Yogyakarta, Minggu (29/8/2021) kemarin.
Ketua Panitia sekaligus Ketua Takmir Masjid Al-Furqon, Ustaz Deddy Ahmad Jabir mengatakan, Dewan Da’wah berusaha untuk menyiapkan sukarelawan untuk membantu umat dan pemerintah dalam penanganan jenazah Covid-19 melalui pelatihan pemulasaraan ini.
“Dengan dukungan Pemerintah Kota Yogyakarta, dan dukungan harian Kedaulatan Rakyat kegiatan ini berjalan dengan sukses dan lancar,” kata Ustaz Deddy dikutip dari KRJogja.com, Senin (30/8/2021).
Sementara Ketua Dewan Da’wah Kota Yogyakarta, Ustaz Ahmad Mustafid mengatakan, seseorang yang terinfeksi wabah virus Covid-19 lalu menerimanya dengan kesabaran, tawakkal, ikhlas, dan disertai dengan ikhtiar terbaik untuk mendapatkan kesembuhan namun sebab ujian itu dia mengalami kematian maka akan termasuk sebagai syuhada di sisi Allah.
Hal ini seperti yang disabdakan Nabi Muhammad SAW, ‘Orang yang mati syahid ada lima, yakni orang yang mati karena ath tha’un (wabah), orang yang mati karena menderita sakit perut, orang yang mati karena tenggelam, orang yang mati karena tertimpa reruntuhan, dan yang mati syahid di jalan Allah’.
“Meskipun syahid, orang yang mati karena Covid-19 tetap dirawat sebagaimana orang yang mati pada umumnya,” kata Ustaz Ahmad.
Pengurusan jenazah yang terinfeksi Covid-19, terutama dalam memandikan dan mengkafaninya, harus dilakukan sesuai dengan protokol medis. Menurut Bina Ruhani Islam RSI Yogyakarta, Ustaz Haris Jaya Dipraga, pengurusan jenazah juga harus dilakukan oleh pihak berwenang dengan tetap memerhatikan ketentuan syariat.
“Ada beberapa tuntunan yang bersifat darurat dalam menyelenggarakan jenazah Covid ini,” ujarnya.